Rabu, 18 Desember 2013

SERAGAM PNS




Ahmad Supriyanto seorang parubaya yang sudah pensiun dari pengobaran minyak. Dia yang sudah pensiunan tak mempunyai pekerjaan sampingan hanya mengandalkan uang pensiunannya. Dia menyadari umurnya yang sudah berkepala enam tidak mungkin bekerja yang menguras tenaga seperti dulu. Pada suatu saat dia sangat membutuhkan uang namun ia bingung mendapatkan uang dari mana. Sekejap dia berfikir dan terus berfikir, bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cepat dan mudah. Beberapa saat ia menemukan ide namun cara perolehannya tidak halal. Ide yang dia dapat itu mencuri dengan modus penipuan.
Suatu hari matahari hampir tepat diatas kepala, ia pergi ke toko baju dengan sisa uang yang ia miliki. Dia membeli sebuah seragam dinas PNS yang sudah jadi. Keesokan harinya dia bergegas dengan seragam barunya yang baru saja ia beli. Dia pergi ke pusat perbelanjaan dengan menaiki kendaraan umum. Sesampainya di pusat perbelanjaan ia berjalan menelusuri pusat perbelanjaan dengan santai akan apa yang ia kenakan saat itu. Walaupun pada jam itu adalah jam kerja PNS baru saja usai. Dia berniat ke gerai ponsel yang berada pada lantai tiga di pusat perbelanjaan itu. Dia menuju salah satu gerai ponsel, dia melihat-lihat ponsel yang dipajang di gerai tersebut. Ada satu jenis ponsel yang ia tertarik. “Mas, coba lihat hp yang ini!” kemudian pegawai toko mendekati dan mengeluarkannya dari rak kaca. ”Yang ini, pak?” tanya pegawai. “Ya” jawabnya singkat. “Hp ini kualitasnya gimana?” tanya Ahmad ingin tahu. “Oh, ini bagus pak walaupun tidak ada kameranya, tapi kualitasnya terjamin pak. Biasanya hp yang tidak ada kameranya kaga ada radionya tapi hp ini ada radionya.” Penjelasan si pegawai gerai ponsel dengan panjang lebar agar menarik ketertarikan si pria parubaya itu. “Benar ini kualitasnya bagus? Ini harganya berapa?” tanya si pria parubaya seakan ia ingin membelinya. “Yang ini harganya murah pak hanya 200.00, bapak jadi beli yang ini?” tegas si pegawai gerai. “Ya, saya mau beli 14 ponsel tipe ini ya! Tolong dibungkus dan dinota!” kata si parubaya itu.
Setelah itu si pegawai mengemasi 14 ponsel itu dan menatanya. “Imi totalnya jadi 2.800.000. Memangnya ponsel sebanyak ini untuk siapa aja pak?” tanya pegawai gerai keheranan. “Oh ini saya butuh ponsel sebanyak ini tuk karyawan-karyawan di tempat ku kerja.” Katanya dengan santai. Ketika itu si pegawai gerai sebenarnya heran kok ada PNS yang butuh ponsel banyak tuk karyawan-karyawannya. Dengan masa bodo si pegawai gerai tidak terlalu memikirkannya. Lalu si pria parubaya pergi dari gerai dan kembali jalan-jalan di pusat perbelanjaan itu. Matahari meninggalkan bumi dan muncullah bulan, ketika itu Ahmad pulang ke rumahnya dengan membawa ponsel yang baru ia beli tadi.
Selang beberapa hari dari ia beli ponsel, si pegawai gerai sadar bahwa dirinya telah ditipu oleh orang parubaya itu. Lalu si pegawai gerai telfon ke kantor polisi. Setelah menrima laporan, polisi segera mencari  keberadaan tersangka. Pada siang hari polisi menemukan dimana keberadaan si Ahmad yang saat itu di rumahnya sedang istirahat. “Jebret” suara pintu spontan si Ahmad yang sedang terlelap tidur jadi bangun. Polisi langsung bagi tugas. Lalu dia tangannya langsung diborgol sama polisinya dan dibawa ke mobil spontan. Dengan suara pintu yang keras tadi mengagetkan para tetangganya. Dengan sekejap warga yang berada di dekat rumah Ahmad berhamburan keluar. Tak disangka si Ahmad ternyata penipu. Setelah sampai di kantor polisi dia langsung dimintai keterangan, ia menceritakan semuanya kepada polisi yang bernama Kanit R Gunung yang mengintrogasinya. Dengan kejadian ini si Ahmad divonis sebagai tersangka dan ditahan dalam sel jeruji besi yang akan jadi rumah barunya beberapa tahun ke depan.

Sumber : SATELIT POST. Senin Kliwon, 23 September 2013. Halaman 1 berlanjut ke halaman 11. “Ngaku PNS, Pensiunan Bawa Kabur 14 Ponsel”.


Twitter      : @novia_mardiana
Line           : nm9611