Selasa, 12 Juni 2012

Mouse Deer and a Crocodile

        Long time ago there were a Mouse Deer and a Crocodiles. When a Mouse Deer was hiding. A deer passed by thought, “Ah, I want to across stream?!”. Then Mouse Deer walked continuously to stream. A Mouse Deer arrived at stream side confused how to across. “How can I cross it?” said Mouse Deer confused. A Mouse Deer knew that at stream there were many Crocodiles. A Mouse Deer step on second foot fore in the water. Suddenly many Crocodiles rise surface water. Crocodile said, “Hey, friends this is a food??”

The Crocodiles fought for a body of Mouse Deer. “I am the an ear, I am a foot, I am a tail??” voiced the Crocodiles. “I am small not as Buffalo or Elephant, so you will not satisfied?” said Mouse Deer to make sure Crocodiles. “Oh, yes, you are small Mouse Deer, we will not satisfied” answered Crocodiles.

A Mouse Deer said again, “Yes, finished, I divide equal, but you must row and close your eyes, I will count!!” Crocodiles make line from stream side to the next stream side. A Mouse Deer opportunity for cross. “Yes, I will count, one, two, three, four, five, ….., nine hundred” during step for measure. After in stream side than Mouse Deer went on walked to front and laughing ”Crocodiles want to lay with me?? He…he…he…??” said Mouse Deer during laugh roar with laughter.

When Crocodiles opened one’s eyes, a Mouse Deer wasn’t there. Crocodiles awaked true, they have cy lied with the Mouse Deer. “We stupid will just with the that Mouse Deer?!” said the Crocodiles annoyed.

After Crocodiles disappointed them selues and it also to Mouse Deer which has lied.

AWAL MANIS BERAKHIR PAHIT

Suatu hari aku duduk di depan TV bersama orang tuaku sambil sms-an sama teman-teman. Tiba-tiba ada nomor baru masuk ke hpku dengan mengirim pesan kosong. Aku membalas smsnya untuk mengetahui siapa dia itu. Dengan akrab kita disms dan telfon, dia meminta alamat email facebookku biar bisa melihat fotoku. Sebenarnya dia meminta fotoku lewat mms namunku tak mau mengirimnya. Akhirnya kusuruh ambil di facebookku saja.

Setelah dia tahu fotoku, dia sering smsku untuk ketemuan namun ku tak punya waktu luang yang banyak. Tapi dia ingin sabar menungguku agar bisa bertemu langsung. Setelah aku ada waktu luang dia ngajak ketemuan di suatu tempat, disitulah tempat pertemuan pertama. Setelah itu, dia malah sering mengajakku untuk jalan bareng bersamanya. Dari keseringan bertemu aku merasakan dia menyukaiku. Tapi ku tak tahu perasaan dia kepadaku. Seiring berjalannya waktu aku mulai jatuh cinta padanya. Tak lama kemudian dia mengungkapkan perasaannya padaku dan dia mengatakan cintanya padaku. Dan diterima cintanya sama aku. Selama awal hubungan ini aku dan dia terlihat seperti belum pacaran. Seiring berjalannya waktu hubungan ini pun terasa indah seperti pada umumnya.

Setelah beberapa bulan menjalin hubungan, aku merasa dia jauh dari aku, seolah dia sudah bosan denganku. Aku merasa seperti cintaku digantung olehnya. Seolah aku dan dia tak punya hubungan namun status kita masih berpacaran. Aku minta ketemuan dengannya untuk membahas mau dibawa kemana hubungan ini.

Akhirnya dia pun datang juga menemuiku. Tapi raut wajahnya tak sumringah seperti tak kangen padaku.
Sayang kenapa wajahmu ditekuk begitu?” tanyaku.
Tidak apa-apa kok.” jawab dia.
Yank kamu kenapa sekarang berubah seperti ini, tak seperti dulu lagi.”
Berubah bagaimana, bukannya kamu yang berubah sekarang?!” jawab dia seperti kecewa.

Aku merasa sedih ketika dia bilang seperti itu. Aku pun menjelaskannya secara panjang lebar. Akhirnya dia luluh dengan perkataanku seperti itu. Aku merasa lega melihat dia bisa mengerti kembali. Hubunganku kembali seperti dulu, senangnya hatiku.

Aku senang hubungan seperti dulu namun beredar kabar yang membuatku sedih kembali. Teman-temanku semua bilang kalau dia itu selingkuh dengan mantan kekasihnya yang dulu. Sejak omongan teman-teman, aku tak perlu terhasut oleh mereka sebelum aku mengetahuinya sendiri. Aku pun membuka facebooknya dia, di facebooknya dia bikin status dan ternyata mantannya ngomen distatusnya itu. Aku pun ikut mengomentari statusnya itu. Di komentarnya itu dia dan mantannya menggunakan panggilan sayang seperti mereka pacaran. Aku merasa gelisah jika itu benar terjadi.

Setelah beberapa hari aku mendengar lagi kalau dia sering jalan bareng dengan cewe lain. Aku pun tak mempercayai itu sebelum aku melihat dengan mata kepalaku sendiri.
Beberapa kemudian aku melihat dia bersama cewe lain di suatu tempat. Ternyata tempat itulah yang mereka sering bertemu. Aku mendekatinya dengan hati yang benar-benar kecewa dengan semua itu.

Sayang kamu sedang apa disini?” tanya aku.
Aku disini lagi tidak ngapa-ngapain, kamu jangan berprasangka dulu.”
Lalu dia siapa yank, kenapa sama kamu?”
Dia mantanku, emang kenapa? Kamu cemburu?”
Ya sudah jika kamu masih menyayanginya lebih baik kamu kembali bersamanya dari pada kebohonganmu membuuatku sakit.”

Aku merasa telah dihianati, aku pun meminta untuk mengakhiri hubungan ini. Jika membuat salah satu dari kita sakit. Hubungan ini pun berakhir dengan pedih yang begitu dalam.
Sampai saat ini aku masih belum bisa melupakannya. Dia seorang yang aku cinta dan kusayang namun aku tak banyak berharap jika hubungan ini dapat kembali seperti dulu lagi. Namun ini semua sudah terjadi tak mungkin bisa berputar pada saat-saat indah bersamanya. Kehidupanku berubah setelah kita putus, aku membuka lembaran baru untuk tetap bangkit dan tak selalu terpuruk dengan masalah yangt kuhadapi.

Kini semua kembali seperti sebelum aku mengenalinya. Aku tetap menjalani hidupku apa adanya. Tapi aku masih belum bisa melupakan dia sampai saat ini. Sulit bagiku tuk melupakan seseorang yang ada di dalam kehidupanku. Walau semua itu menyakitkan namun tak harus dalam keterpurukan karena cinta. Karena cinta kita dapatkan dari orang-orang yang menyayangiku dan aku mencintai mereka. Walau putus dengan kekasih jangan terpuruk menerus karena semua percuma, jodoh sudah diatur Allah SWT. Dan jika disakiti janganlah membalas apa yang telah dia berikan.

Pada awalnya aku tak percaya jika aku hanya pelampiasan dia saja. Padahal aku mencintai dan menyayanginya, tetapi dia tak mengerti semua ini.

BALADA SANG MERAH PUTIH


Lihatlah bendera negeriku
Merahnya sudah pada luntur
Putihnya sudah pada kabur

Belikan aku kesumba untuk mencelupnya
Belikan aku pemutih untuk merendamnya

Lihatlah bendera yang tegak
Merahnya bergincu, putihnya berbedak

Dengarlah
Itu merah bukan kesumba
Tapi merahnya darah-darah pahlawan
Itu putih bukan pemutih
Tapi putihnya hati-hati pejuang
Tak pula bergincu yang ditubi kepalsuan
Tak pula berbedak yang di sapuh kemunafikan

Aku ingin melihat bendera negeriku
Semerah darah dan seputih melati
Bersulam benang-benang keikhlasan
Bersuci air mata, air mata kesucian

Wahai bendera negeriku
Teruslah berkibar menjilat matahari
Sejarah adalah saksi abadi